Sunday, April 11, 2010

sakral

Disaat sakit nya mendekati senyuman,
datang derita diselah-selah letupan mata,
Menginjak hangat sang penderita pada derai harunya bercerita pada cakrawala,
Sentuhan kosong tiba didalam tatapan nya,
Mengisyaratkan sesuatu yang sakral,
menilai seratus cahaya yang tertangkap retina,
mempermainkan perih yang sangat diidamkannya,
memeluk cahaya bintang,
mencium terangnya bulan dikala malam merayap dalam hembusan suara,
meninggalkan senyuman kosong dari riaknya air yang menatap kedalam bola matanya,
seakan menceritakan kensunyian yang hambar,
menunggu datangnya suara dari sana,
yang menghubungkan dunia dengan takdirnya.




,la tania

0 comments: