Wednesday, December 24, 2014

...

0 comments
Sekarang bicara,
Lalu diam,
Berkoar-koar dalam ribuan suara yang lantang,
Seakan nyata datang dari sana. 

Melumpuhkan daun2 kering dibalik sana,melihat dunia dari sudut pandangnya. Mengingatkan dirinya kepada surga, lalu menghempaskan cerita ke dalam neraka.

Yang hanyut dalam letupan suara iba. Melihatkan dirinya pada badan teriris suara..

Membuai nya hilang pada mata yg tertutup,seakan hidup adalah siksa dan mati adalah surga.

...

0 comments
Didalam sengatan itu terlihat matanya berkata.. kalau dirinya sedang tertidur didalam rongga yang dimana purnama tertawa dan mengajaknya berdansa, 

seakan malam adalah musik dan angin adalah iramanya. 

Menapak pada butir2 pasir warna putih yang hilang diterbangkan maya. Mengusap dunia pada cahaya, seakan fakta adalah dia, dan saya adalah detik yang berlari menjemput suara. 

Terhentak diam diantara udara. menipu sakit dalam tawa.

pasif

0 comments
Jika adam adalah korban dan hawa adalah racun,
Mengapa adam tetap mencintai hawa?
Jika hawa adalah putih dan adam adalah hitam,
Mengapa mereka tetap bersama?

Karena mereka telah menemukan esensi.
dan dapat menimang emosi.

Menceritakan sesuatu secara verba tidak semudah menceritakan sesuatu secara non verba.

Molekul tetap berjalan. Walau tanpa esensi. Namun esensi tetap diam tanpa adanya reaksi.
Semua pasif. Dan kebal rasa.

hidup

0 comments
Mata itu adalah langit
Tanah itu adalah debu
Melintasi warna2 pelangi yang dimana putih adalah suci,dan merah adalah berani.

Dunia bercerita tentang kisahnya dalam jalan setapak yang dihiasi kotak kumuh.
Melihat keras setiap kerutan didahi nya, menyudahi nafas dalam tarian peluh.

Mereka bercerita kepada massa,lalu massa menyampaikan pada kita.
Kita merasa,mereka pun jga. Sehingga tercipta suatu tanda mata,berupa cerita dan rasa.