Tuesday, April 2, 2019

0 comments
Katakanlah aku wanita paling tidak ingin berbagi..

Setiap centi raga mu yang hadir di antara keramaian adalah milik ku..
setiap hembusan nafas yang keluar dari paru-paru mu menjadi rasa adalah hanya milik ku..
Setiap pandangan yang kau berikan kemana pun adalah milik ku..

katakanlah aku wanita yang paling tidak ingin berbagi..

Setiap tulisan yang kau balaskan melalui angin adalah hanya milikku..
Setiap kata yang kau nyanyikan adalah hanya milikku..


Aku bukan pencemburu.. 


Katakanlah aku wanita yang paling tidak ingin berbagi.
0 comments
Aku akan terus terjatuh walaupun sudah menyentuh pasir laut yang tergerak dibawa angin..

Mata ku akan terus mengembun di sela-sela menit ku yang kosong..

Jantung ku akan terus mengiba ingin ditidurkan..

Dimana pikiran ku bersenggama dengan kenangan yang selalu mengabarkan keadaannya..

Andaikan rasa ini bisa kucampurkan ke dalam teh yang biasa kau minum.. 

Waktu ku akan habis mencari gula karena tidak akan pernah manis.. 
0 comments
Kita berdua mempunyai cara sendiri untuk mencintai..
kita berdua mempunyai cara sendiri untuk sakit hati..
Kita berdua mempunyai perasaan yang sama untuk untuk cemburu dengan cara yang berbeda..
Kamu dengan alasan mu, aku dengan alasan ku..

Ku bilang ini biasa.. kau bilang tidak.
kau bilang ini biasa.. ku bilang tidak.

Perasaan ini bukan milik semesta,
perasaan ini bukan milik berdua..

pikiran ini bukan milik semesta..
pikiran ini bukan milik berdua..

Yang berdua adalah tangan saling menggenggam..
yang berdua adalah mata saling beradu..
yang berdua adalah nafas saling bertukar rindu..

Apa yang terjadi?
yang terjadi adalah dua emosi yang berseteru ego masing-masing yang setinggi hujan jatuh..

membuat langit dingin, melihat hujan mencumbu bumi dengan derasnya..


apakah kau ingin tinggal di hidup ku setelah beberapa lama ini hanya singgah?
0 comments
Perempuan lari.. meninggalkan jejak yang samar..
dia melayang.. meninggalkan raga dengan hati yang tergantung tak tertata.

Dalam perjalanannya dia disuguhkan dengan kepahitan yang berada di antara awan.. setiap angin yang dilewati terasa begitu perih

dia kira terbang dari raga membuatnya hilang dari sesak.. 
ternyata hidup diantara langit dan awan jauh lebih membuat bathin berontak

dia terbang ditengah tengah kenyataan dan mimpi.. 

Raga sudah tidak dimiliki,
Hanya bathin yang menari-nari diatas hujan dan awan mendung....
mengikuti dingin dan gelapnya langit.. 

semesta membicarakannya..
siapa perempuan ini?

bulan takut berjabat tangan,
bintang enggan bertatap muka..

mata penuh embun lewati sela-sela saraf retina, menguap pada kenangan yang dirasa hanya diraga..

Attachment.png