Monday, March 25, 2019

Perasaan itu seperti angin yang menutup aliran paru-paru ku untuk bernafas..

Jantung ku ikut iba.. menangis melihat saraf mata ku yang tidak pernah tertutup karena tidak bisa bekerja sama dengan otak dengan keadaan yang disajikan dengan bentuk yang manis

ruang bersama nya begitu banyak mengisi setiap kotak di dalam saraf kepala ku yang setiap detiknya mengirim alarm dengan suara yang memekakkan seluruh bathin ku

Apa yang ku sentuh adalah tangannya..
Apa yang kudengar adalah nafasnya..
Apa yang ku liat adalah rautnya...

Ku coba bercermin, yang kulihat adalah matanya..

Ku diam dan pandangi, matanya tertutup..
ku ketuk cermin untuk memanggilnya..
tetapi perlahan memudar...

menjadi aku.

0 comments: